Minggu, 25 September 2011

ASKEP DM


Tanggal Masuk            : 8 Januari 2011 Pukul 09.00 WIB
Tangaal Pengkajian     : 8 Januari 2011 Pukul 10.00 WIB
Ruang                          : Ruang Klinik STIKES Muhammadiyah Gombong
Pengkaji                      :Retno Maechatun, Siti Robiah, Sri Wahyuni
1.      DATA SUBYEKTIF
a.       Identitas Pasien
Nama                     : Tn.X
Umur                     : 60 tahun
Alamat                  : Kruwet Rt 02/02, Gombong
Jenis kelamin         : Laki-laki
Agama                   : Islam
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan               : Wiraswasta
No.RM                  : 53123
Tanggal Masuk      : 8 januari 2011
Dx Medis              : diabetes melistus
a.       Keluhan utama
Saat dikaji pasien mengatakan sakit pada telapak kaki karena terdapat luka,skala nyeri 5.

b.      Riwayat Kesehatan
1.      Riwayat kesehatan saat ini 
Pasien Tn.X datang ke Klinik STIKES Muhammadiyah Gombong pada tanggal 9 Januari 2011 pukul 09.00 WIB dengan keluhan Satu minggu sebelum masuk klinik Muhhammadiya Gombong terdapat luka di telapak kaki kanan, namun klien tidak  mengetahui  penyebabnya. Mulai saat itu pasien sulit untuk berjalan karena nyeri. Pasien juga merasakan lemas,kesemutan serta banyak makan, minum,serta kencing.


TTV              TD       :  180 mmHg
            RR       :  20 x/mnt
            S          :  36,5˚C
            N         : 80 x/mnt

2.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien menderita tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu. Klien terdeteksi diabetes mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit ini. Klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
3.      Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya ada yang mempunyai penyakit hipertermi, diabetes melitus.
c.       Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson
1.      Pola Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien bernafas dengan normal RR=20 x/mnt, tanpa alat bantu pernafasan
Saat di kaji      :  Pasien mengatakan bernafas dengan normal RR=20 x/mnt, tanpa alat bantu pernafasan
2.      Pola Nutrisi
   Sebelum sakit  : Klien makan 3-4 kali sehari, dengan sayur dan lauk. Klien mempunyai pantangan makanan yaitu daging kambing. Dan klien minum 6 – 7 gelas sehari.
Saat dikaji       : klien hanya menghabiskan porsi pemberian dan  klien mendapat cairan infus 1000 ml sehari  dan minum air putih 8-9 gelas sehari .



3.      Pola Eliminasi
Sebelum sakit: Klien mengatakan BAB sekali per dua atau  tiga hari dengan konsistensi padat, warna kuning. BAK 7 – 10 kali sehari.
Saat dikaji  : Klien mengatakan belum paernah BAB dan klien terpasang dower cateter mulai tanggal 8 Januari 2011. Dalam satu hari ±  900 CC warna kuning pekat.
.
4.      Pola aktivitas
Sebelum sakit  : Pasien mengatakan dapat beraktivas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji       : Pasien mengatakan dapat beraktivitas seperti biasanya tetapi dalam beraktifitas dibantu oleh keluarganya dikarenakan pasien merasa Nyeri serta lemas.

5.      Pola istirahat
Sebelum sakit  : pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari tanpa ada keluhan di malam hari.
Saat dikaji       :pasien mengatakan biasa tidur 5-6 jam/hari karena pasien merasakan nyeri dan kadang- kadang terbangun di malam hari.
6.      Personal hygine
Sebelum sakit : pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.
Saat dikaji       : pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore. Klien belum keramas dan gosok gigi selama di rumah sakit.
7.      Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit  : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman di dekat keluarga dan teman-temannya.
Saat dikaji       :pasien mengatakan rasa tidak nyaman karena Nyeri  Tumit kaki kiri

8.      Kebutuhan mempertahankan temperatur
Sebelum sakit : pasien menggunakan jaket dan selimut jika dingin dan pasien memakai pakaian yang agak tipis dan yang menyerap keringat jika merasa panas.
Saat dikaji       : pasien menggunakan kaos dan kain sarung, pasien tidak mengeluh panas. Dengan suhu 36,5˚C
9.      Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit  : pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang lain. Pasien mmengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.
Saat dikaji       : pasien berpakaian dibantu keluarga, pasien memakai kaos dan selimut.
10.  Kebutuhan berkomunikasi
Sebelum sakit  : pasien dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan bahasa jawa atau bahasa indonesia.
Saat dikaji       : pasien dapat berbicara dengan jelas dan lancar menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.
11.  Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit  : pasien dapat melakukan kegiatan rutin seperti biasanya sebagai petani.
Saat dikaji       : pasien tidak dapat bekerja dan tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.
12.  Kebutuhan rekreasi
Sebelum sakit  : pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasan rutin untuk rekreasi, pasien hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya
Saat dikaji       : pasien dapat melihat keluar melalui jendela.
13.  Kebutuhan belajar
Sebelum sakit  : pasien mengatakan mendapat informasi dari TV atau radio.
Saat dikaji       : pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang dideritanya.
14.  Pola Spiritual
Sebelum sakit  : pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.
Saat dikaji       : pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran dan berdoa untuk kesembuhannya.


2.      DATA OBYEKTIF
a.       Pemeriksaan Umum
1.      Keadaan Umum = Nyeri pada telapak kaki kanan
2.      Kesadaran             = Compos Metis
3.      TD             = 180/100 mmHg
4.      N               = 80x/mnt
5.      S                = 36,5˚C
6.      RR             = 20x /mnt
b.      Pemeriksaan Fisik
1.      Kepala       : bentuk mesochepal, rambut lurus beruban, rambut agak kotor, tidak ada lesi.
2.      Mata          : Bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, warna bola mata hitam. Reflek berkedip kurang, penglihatan agak berkurang.
3.      Hidung      : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sekret.
4.      Telinga      : Bentuk simetris, tidak ada sirumen berlebih, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada infeksi, selama sakit belum pernah dibersihkan.
5.      Mulut        : Bibir kering, gigi agak kotor, dan terdapat karies tidak ada nyeri tekan pada langit-langit mulut, tidak ada pendarahan gusi.
6.      Leher         : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku leher, tidak ada pembesaran venajugularis.
7.      Dada         : Bentuk simetris, terdengar bunyi wheezing, tidak ada nyeri tekan, bunyi jantung normal terdapat kontraksi inspirasi.

8.      Abdomen  : inspeksi : perut datar
Auskultasi : tidak ada bising usus
 Perkusi : tidak ada nyeri tekan
 Palpasi : tidak ada masa

9.      Ekstermitas           :
      Atas     : tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
      Bawah : terdapat edema pada telapak kaki sebelah kanan
10.   Genetalia  : Laki-laki,tidak ada kelainan,Terpasang kateter
11.   kulit          : sawo matang , kering turgor cukup

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium

No.
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
1
Glukose
500 mg/dl
70-120
2
Ureum
46,9 mg/dl
10.0 – 50. 0
3
Creatinin
1,3 mg/dl
0.50 – 0.90
4
ALT
16
10-40
5
AST
14,8
10-42
6
BUN
22
7-20
7
RBC
3,98796uL
3,7- 6,5
8
HGB
10,1 g/dl
12-18
9
HCT
31,6 %
47-75
10
MCV
82,9 FI
80-99
11
MCH
26,5 FI
27-31
12
PLT
386 103uL
150-450
13
RDW
42,2 FI
35-47
14
PDW
9,9 FI
9-13
15
MPV
8,4 FI
7,2- 11,1























Differential
MXD         :     6,2 %                        (0-8)
Neut          :     87,3 %                      (40-74)
Lym#         :     1,6 103/μl                  (1-3,7)
MXD#       :     1,6 103/μl                  (0-1,2)
Neut#        :     21,9103/μl                 (1,5-7)


Interpretasi:
-          glukosa = 515, 9 mg/dl ; Hiperglikemi
-          WBC = 25,1 103/μl ; Leukositosis
-          HGB   =    10,1 9/dl
-          HCT    =    31,6 %

Program Terapi
-          Diit DM IV (1700 kalori)
-          Infus NaCl 30 tetes per menit
-          Injeksi Reguler Insulin 3  X 14 iU
-          Metronidazol : 3 X 500 gr  (IV)
-          Captopril : 2 X 12,5 mg (oral)
-          Ceftriaxon : 2 X 1 gr (IV)
-          Perawatan luka; nekrotomi
-          Cek GDN dan 2 jam PP














3.      ANALISIS DATA
No
Data Fokus
Problem
Etiologi
1.
Ds :
·         Pasien mengatakan nyeri pada luka telapak kaki sebelah kanan
Do :
·         RR 20 X/menit, pasien terlihat menahan nyeri dan gelisah
·         WBC = 25,1 103/uL
              HGB 10,1 gr/dl
     Ulkus grade 2 di tumit
     diameter  ± 5cm
              GDN 28 maret 2005 =      154 mg/dl
GD 2 jam PP  28 maret 2005 = 327 mg/dl
·          
Gangguan Integritas jaringan
Gangren pada ekskremitas
2.
Ds :
·         Klien mengatakan tidak bisa menghabiskan diit yang diberikan dan merasa bahwa berat badannya turun meskipun tidak ditimbang.
DO :
·         Diit yang diberikan habis setengah
·         HGB 10,1 gr/dl 
  • GDN 28 maret 2005 = 154 mg/dl, GD 2 jam PP  28 maret 2005 = 327 mg/dl
Gangguan Pemenuhan nutrisikurang dari kebutuhan
Defisiensi insulin
3.
DS: Klien mengatakan nyeri saat melakukan kegiatan
DO: Seluruh aktivitas dan Kebutuhan ADL klien dibantu
Keterbatasan mobilitas fisik
rasa nyeri pada luka.intoleransi aktivitas

Diagnosa Keperawatan:

1. Gangguan Integritas Jaringan b.d Gangren pada ekskremitas
2.Gangguan Pemenuhan Nutrisi b.d Defisiensi Insulin
3.Kerusakan mobilitas fisik b.d rasa nyeri pada luka, ,intoleransi aktifitas
















RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/jam
No Dx
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasonal
Paraf
8 Januari 2010








































8 Januari2011
1










































2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan Tercapainya proses penyembuhan luka.KH:
1.Berkurangnya oedema sekitar luka.
2. pus dan jaringan berkurang
3. Adanya jaringan granulasi.
4. Bau busuk luka berkurang.






























Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
.KH:
1. Berat badan dan tinggi badan ideal.
2. Pasien mematuhi dietnya.
3. Kadar gula darah dalam batas normal.
4. Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.

-       kaji KU



-       kaji TTV
-       Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.

-       Rawat luka dengan baik dan benar
-       Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin
-       Berikan posisi yang nyaman




-       Ajarkan tehik distraksi relaksasi









-       kaji KU



-       kaji TTV
-       Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
-       Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
-       Timbang berat badan setiap seminggu sekali.
-       Identifikasi perubahan pola makan.
-       Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet yang sesuai
-       Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin
-       Berikan posisi yang nyaman



-       Ajarkan tehik distraksi relaksasi

-          Mengetahui keadaan Umum normalnya
-          Mengetahui TTV normal
-          Membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya
-          merawat luka dengan teknik aseptic
-          insulin akan menurunkan kadar gula darah,
-          Posisi yg nyaman akan memberikan ketenangan pasien
-          Dengan bernafas dalam akan mengurangi ketenangan pasien.








-          Mengetahui keadaan Umum normalnya
-          Mengetahui TTV normal
-          Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien
-          Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.
-          Mengetahui perkembangan berat badan pasien
-          Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan
-          Mengetahui diit pasien
-          Posisi yg nyaman akan memberikan ketenangan pasien
-          Dengan bernafas dalam akan mengurangi ketenangan pasien










































Tgl/jam
Dx
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Paraf
8 Januari 2011
3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal.
KH:
1. Pergerakan paien bertambah luas
2. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan
kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ).
3. Rasa nyeri berkurang.
4. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap
sesuai dengan kemampuan.

-       kaji KU



-       kaji TTV
-       Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien..
-       Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah
-       Anjurkan pasien untuk menggerakan/mengangkat ekstrimitas bawah sesui kemampuan.
-       Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
-       Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik )

-          Mengetahui keadaan Umum normalnya
-          Mengetahui TTV normal
-          Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien
-          Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif
-          Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik
-          Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi
-          Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri,

















































IMPLEMENTASI
Tgl/jam
Jam
Implementasi
Respon psaien
TTD
8/1//11
jam
11. 00














9/1/11













10/1/11














11/1/11
14.00
15.00




15.30

15.45


16.00

1615

20.00


20.30

21.00

24.00

07.00
07.30


08.30

09.00

11.00

12.00
13.00

14.00
16.00
17.00
19.00
21.00

24.00
04.00
07.00
07.30

08.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00
15.00
16.00
17.00
20.00

21.00
22.00
24.00

04.00
05.00
07.00
10.00


12.00
-          Mengkaji KU
-          Memonitor  TTV




-          Memonitor tetesan infus

-          Mengkaji keluhan nyeri


-          Memberikan injeksi insulin
-          Memberikan makanan diit kepada pasien
-          Mengajarkan pasien tehnik  relaksasi dan distraksi
-          Menganjurkan pasien untuk istirahat
-          Memberikan injeksi sesuai prosedur
-          Memberikan injeksi

-          Memonitor  TTV
-          Memonitor KU dan membersihkan lika pasien
-          Memberikan injeksi Insulin
-          Menganjurkan pasien untuk makan
-          Mengkolaborasikan dengan TIM Dokter
-          Memberikan Injeksi
-          Memberikan diit makanan pada pasien
-          Memonitor KU
-          Memberikan injeksi
-          Memonitor TTV
-          Memantau tetesan infus
-          Menganjurkan pasien untuk istirahat
-          Memberikan injeksi
-          Memberikan injeksi
-          Memonitor TTV
-          Memantau tetesan infus
-          Memonitor KU
-          Membersihkan luka pasien
-          Memberikan injeksi dan oral sesuai prosedur
-          Memberikan terapi insulin pada pasien
-          Memberikan makanan diet kepada pasien
-          Menganjurkan pasien untuk istirahat
-          Memonitor KU pasien
-          Memonitor tetesan infus
-          Memberikan injeksi
-          Memonitor TTV
-          Menganjurkan pasien untuk istirahat
-          Memonitor KU pasien
-          Memonitor tetesan infus
-          Memberikan injeksi dan oral sesuai prosedur
-          Memberikan injeksi
-          Memonitor TTV
-          Memonitor KU pasien
-          Menganjurkan pasien untuk makan dan banyak minum obair putih
-          Memberikan injeksi dan oral serta diet sesuai program
KU lemah,
TD : 180/100 mmHg
S : 36.50 C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit

Infus 1 jalur tetesanya normal
Nyeri pada telapak kaki sebelah kanan dengan skala 5
Injeksi masuk

Pasien menghsbiskan makananya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar