Selasa, 27 September 2011

ASKEP TBC BARU


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TB PARU

Pangertian
Penyakit infeksi kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada paru.
Etiologi
Mycobacterium tuberkulosis  (Amin, M.,1999).
Faktor Resiko
  1. Rasial/Etnik group : Penduduk asli Amerika, Eskimo, Negro, Imigran dari Asia Tenggara.
  2. Klien dengan ketergantuangan alkhohol dan kimia lain yang menimbulkan penurunan status kesehatan.
  3. Bayi dan anak di bawah 5 tahun.
  4. Klien dengan penurunan imunitas : HIV positip, terapi steroid & kemoterapi kanker.


















Patofisiologi

                                                   Mycobacterium TBC


 

                                                   Masuk jalan napas


 

                                                   Tinggal  di  Alveoli
           
            Berkembang diapeks paru sebelah kanan atau kiri atau kedua-duanya

                                                Melalui pembuluh limfe
                                   
                                    Infeksi menyebar melalui sirkulasi








 

                                                kekebalan tubuh


 

        Tanpa infeksi                              Inflamasi                      disebar oleh limfe








 

                                                            Fibrosis                                   Timbul jar. Ikat sifat
                                                                                                Elastik & tebal.
                                                          Kalsifikasi
  - Batuk                                                                                  Alaveolus  tidak
  - Spuntum purulen                            Exudasi                       kembali saat
  - Hemoptisis                                                                                ekspirasi
  - BB menurun                                          Nekrosis/perkejuan
                                                                                                Gas tidak dapat
                                                             Kavitasi                      berdifusi dgn. Baik.


 

                                                                                                         Sesak
                                                 
       Kuman


 

                                                  Infeksi primer










 

Sembuh  total                        Sembuh dgn. Sarang                 Komplikasi
                                                          ghon                           - Menyebar ke seluruh
                                                                                            tubuh scr. Bronkhogen,
                                                                                            limphogen, hematogen

Infeksi post primer                      Kuman dormant
                                         Muncul bertahun kemudian


Diresorpsi kembali/sembuh        Membentuk jar. keju                Sarang meluas
                                               Jika dibatukkan                        sembuh dgn.
                                                membentuk kavitas.                Jar. Fibrotik










 

                        .

Kavitas meluas                 Memadat & membungkus diri                  Bersih & menyembuh
Membentuk sarang                         tuberkuloma                    

Gejala Klinis
1.      Demam (subfebris, kadang-kadang 40 - 41 C, seperti demam influensa.
2.      Batuk (kering, produktif, kadang-kadang hemoptoe (pecahnya pembuluh darah).
3.      Sesak napas, jika infiltrasi sudah setengah bagian paru.
4.      Nyeri dada, jika infiltrasi sudah ke pleura.
5.      Malaise , anoreksia, badan kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.

Pengkajian  (Doegoes, 1999)
1.      Aktivitas /Istirahat
-          Kelemahan umum dan kelelahan.
-          Napas pendek dgn. Pengerahan tenaga.
-          Sulit tidur dgn. Demam/kerungat malam.
-          Mimpi buruk.
-          Takikardia, takipnea/dispnea.
-          Kelemahan otot, nyeri dan kaku.
2.      Integritas Ego :
-          Perasaan tak berdaya/putus asa.
-          Faktor stress : baru/lama.
-          Perasaan butuh pertolongan
-          Denial.
-          Cemas, iritable.
3.      Makanan/Cairan :
-          Kehilangan napsu makan.
-          Ketidaksanggupan mencerna.
-          Kehilangan  BB.
-          Turgor kulit buruk, kering, kelemahan otot, lemak subkutan tipis.
4.      Nyaman/nyeri :
-          Nyeri dada saat batuk.
-          Memegang area yang sakit.
-          Perilaku distraksi.
5.      Pernapasan :
-          Batuk (produktif/non produktif)
-          Napas pendek.
-          Riwayat tuberkulosis
-          Peningkatan jumlah pernapasan.
-          Gerakan pernapasan asimetri.
-          Perkusi :  Dullness, penurunan fremitus pleura terisi cairan).
-          Suara napas : Ronkhi
-          Spuntum : hijau/purulen, kekuningan, pink.
6.      Kemanan/Keselamatan :
-          Adanya kondisi imunosupresi : kanker, AIDS, HIV positip.
-          Demam pada kondisi akut.
7.      Interaksi Sosial :
-          Perasaan terisolasi/ditolak.

Diagnosa Keperawatan
1.      Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
2.      Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
3.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan produksi spuntum/batuk, dyspnea atau anoreksia
4.      Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, penurunan geraan silia, stasis dari sekresi.
5.      Kurang pengetahuan tentang kondisi, terapi dan pencegahan berhubungan dengan infornmasi kurang / tidak akurat.

Intervensi
  1. Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
Tujuan : Kebersihan jalan napas efektif.
Kriteria hasil :
1.      Mencari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara.
2.      Mendemontrasikan batuk efektif.
3.      Menyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi.

Rencana Tindakan :
1.      Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapat penumpukan sekret di sal. pernapasan.
Rasional : Pengetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
2.      Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk.
Rasional : Batuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan dan tidak efektif, menyebabkan frustasi.
3.      Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin.
Rasional : Memungkinkan ekspansi paru lebih luas.
4.      Lakukan pernapasan diafragma.
Rasional : Pernapasan diafragma menurunkan frek. napas dan meningkatkan ventilasi alveolar.
5.      Tahan napas selama 3 - 5  detik kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin melalui mulut.
Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan kuat.
Rasional : Meningkatkan volume udara dalam paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret.
6.      Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
Rasional : Pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien.
7.      Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi.
Rasional : Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis.
8.      Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
Rasional :  Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah bau mulut.


9.    Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
 Dengan dokter, radiologi  dan fisioterapi.
Pemberian expectoran.
Pemberian antibiotika.
         Konsul photo toraks.
Rasional : Expextorant untuk memudahkan mengeluarkan lendir dan menevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.

  1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
Tujuan : Pertukaran gas efektif.
Kriteria hasil :
1.      Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif.
2.      Mengalami perbaikan pertukaran gas-gas pada paru.
3.      Adaptive mengatasi faktor-faktor penyebab.
Rencana tindakan :
1.        Berikan posisi yang  nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin.
Rasional : Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpsnsi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit.
2.      Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
Rasional : Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia.
3.      Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan.
Rasional : Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
4.      Jelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak atau kolaps paru-paru.
Rasional : Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
5.        Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
Rasional : Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas.
6.      Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
Dengan dokter, radiologi  dan fisioterapi.
Pemberian antibiotika.
Pemeriksaan sputum dan kultur sputum.
Konsul photo toraks.
Rasional ; Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.

  1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan produksi spuntum/batuk, dyspnea atau anoreksia
Tujuan : Kebutuhan nutrisi adekuat
Kriteria hasil :
Ü Menyebutkan makanan mana yang tinggi protein dan kalori
Ü Menu makanan yang disajikan habis
Ü Peningkatan berat badan tanpa peningkatan edema
Rencana tindakan
1.      Diskusikan penyebab anoreksia, dispnea dan mual.
Rasional :  Dengan membantu klien memahami kondisi dapat menurunkan ansietas dan dapat membantu memperbaiki kepatuhan teraupetik.
2.      Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan.
Rasional :  Keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan.
3.      Tawarkan makan sedikit tapi sering (enam kali sehari plus tambahan).
Rasional ;  Peningkatan tekanan intra abdomen dapat menurunkan/menekan saluran GI dan menurunkan kapasitas.
4.      Pembatasan cairan pada makanan dan menghindari cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan.
Rasional : cairan dapat lebih pada lambung, menurunkan napsu makan dan masukan.
5.      Atur makanan dengan protein/kalori tinggi yang disajikan pada waktu klien merasa paling suka untuk memakannya.
Rasional : ini meningkatkan kemungkinan klien mengkonsumsi jumlah protein dan kalori adekuat.
6.      Jelaskan kebutuhan peningkatan masukan makanan tinggi elemen berikut
a.       Vitamin B12 (telur, daging ayam, kerang).
b.      Asam folat (sayur berdaun hijau, kacang-kacangan, daging).
c.       Thiamine (kacang-kacang, buncis, oranges).
d.      Zat besi (jeroan, buah yang dikeringkan, sayuran hijau, kacang segar).
Rasional :  Masukan vitamin harus ditingkatkan untuk mengkompensasi penurunan metabolisme dan penyimpanan vitamin karena kerusakan jarinagn hepar.
7.      Konsul dengan dokter/shli gizi bila klien tidak mengkonsumsi nutrien yang cukup.
Rasional : Kemungkinan diperlukan suplemen tinggi protein, nutrisi parenteral,total, atau makanan per sonde.

Daftar Pustaka


Amin, M., (1999). Ilmu Penyakit Paru.  Surabaya :Airlangga Univerciti Press

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarta : EGC

                           (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC

Doengoes, (1999). Perencanaan Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.

FORMAT  ASUHAN  KEPERAWATAN

Nama : Kelompok 5
S1 Keperawatan

Ruangan          : Paru Laki-Laki                                  No. Reg.          : 105152751
Pengkajian       : Tanggal 20-02-2011                          Jam                  : 11.00 WIB
-------------------------------------------------------------------------------------------------
I.         IDENTITAS
Nama                    : Tn. Damiri (D)                      Tgl. MRS : 19-02-2011
Umur                    : 55 tahun                                Diagnosa : TB paru
Jenis kelamin        : Laki-Laki
Suku/bangsa         : Jawa/Indonesia
Agama                  : Islam
Pekerjaan              : Buruh
Pendidikan           : SLTA
Alamat                 : Wono Sari Rt 01/06
Alasan Dirawat    :  Batuk darah dua hari setelah minumobat
Keluhan Utama    : Klien mengatakan sesak napas
Upaya yang telah dilakukan        : Telah diberikan obat OAT secara teratur

II.     RIWAYAT KEPERAWATAN
       Riwayat Penyakit Sebelumnya
     Klien belum pernah menderita penyakit TBC seperti ini dan klien minum obat OAT secara teratur dan mempunyai riwayat penyaki DM dan Hipertensi.
Riwayat Penyakit Sekarang
     Batuk darah sejak 1 hari sebelum dibawa ke Dinkes, tanggal 20-02-2011 dan setelah 2 hari meminum obat pasien batuk darah.
Riwayat Kesehatan Keluarga
     Keluarga pasien tidak mempunyai penyakit yang berbahaya, menular atau menurun. Kedua anaknya juga tidak mempnyai penyakit yang berat, hanya batuk pilek dibelikan obat sembuh.
Genogram











 






Keadaan Kesehatan Lingkungan
Klien bertempat tinggal di Wono Sari, yang penduduknya padat, dan udara panas, pada daerah tempat tinggalnya antar rumah sangat rapat, udara bersih.
Alat Bantu yang Dipakai
Klien tidak memakai alat bantu, baik gigi, kaca mata maupun pendengaran.
III.  OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Klien dalam keadaan lemah, kelin tidur dalamposisi head down /trendenlenbeg,
Tanda-Tanda Vital
Suhu 36,8 celcius, pada axilla, nadi 88 x/menit, Tensi : 160/90 mmHg. Lengan kanan, RR = 30 x/menit, dengan memakai pernapasan perut dan bantuan otot pernapasan sternokleidomastoid.
Body System
Pernapasan (B1)
Trachea tidak ada kelainan
Terdapat retraksi dada, batuk darah kira-kira  200 cc, napas dangkal.
Suara tambahan terdengar bunyi ronchi.
Bentuk dada simestris.
CardioVaskuler (B2)
Dada terasa neyri bila untuk membatukan dahak., palpitasi tidak ada, clubbing fingger tidak ada.
Suara jantung normal.
Edema  : tidak ada.

Persyarafan (B3)
Kesadaran Compomentis, GCS : 4 - 5 - 6
Kepala dan wajah : tak da kelainan.
Mata : sklera putih, Conjungtiva :merah muda, pupil : isokor.
Leher : tak ada kelaianan.
Reflek batuk ada, tapi tidak keras.
Persepsi sensoris :
Pendengaran        : normal /dbn. 
Penciuman            : normal /dbn.
Pengecapan          : normal /dbn.
Penglihatan          : normal /dbn.
Perabaan   : normal /dbn.
Perkemihan
Produksi urine : ± 1500 ml. Tak tentu.
Warna : kuning kecoklatan,         Bau : Khas.
Tidak ada masalah
Pencernaan - Eliminasi Alvi
Mulut dan tenggorokan : mulut keadaan kotor ada bekas cairan darah.
Abdomen : tak ada kelainan.
Rektum tak ada kelainan, BAB 1 x/hari,
Diet TKTP, Bubur, tiap makan dihabiskan.
Tulang - Otot - Integumen
Kemampuan pergerakan bebas, perese tidak ada.
Extrimitas atas dan bawah tidak ada kelainan
Tulang belakang tidak ada kelainan.
Kulit : kuning kecoklatan
Akral dingin basah.
Turgor cukup.
Sistem Endokrine
Tidak ada kelainan
Sosial / Interaksi
Dukungan keluarga  : aktif
Dukungan kelompok/teman/masyarakat : kurang.
Reaksi saat interaksi : kooperatif
Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan Alloh
Sumber kekuatan/harapan di saat sakit : Alloh.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : sholat

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini lewat ibadah.
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi sakit saat ini : Ya.
Keyakinan/kepercayaa bahwa penyakit dapat disembuhkan : ya
Persepsi terhadap penyebab penyakit : cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Photo thoraks terakhir :
-          Infiltrat pada kedua apex paru ka-ki
-          Fenting diafragma ka-ki
-          Kalsifikasi pada parenkhim paru ka-ki
-          Laboratorium tanggal 19-2-2011
Hb. 14,1 (13,5 - 18,9)
Leukosit : 12.250 (4.000 - 11.000/cmm)
Kreatinin Serum:  2,1 (0,7 - 1,3 mg/dl)
BUN = 36 (10 - 20 mg/dl)
-          Lab. Tanggal 3 - 9 - 2001
TTH = negatip,
Gram ; positip, negatif  (saliva).
Terapi
-          Injeksi Transamin  3 x 1 amp.
-          Ampicillin  4 x 1 gr.
-          Codein 3 x 1

Tanda Tangan Mahasiswa


Kelompok 5


ANALISA DATA

NO
DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
S: Klien mengatakan  kemarin sudah tidak batuk darah lagi dan sesak, sekarang kalau batuk darah lagi dan sesak.
O : Klien tampak diam, (setelah batuk darah)
: Nadi 92 x/menit
: Keluar keringat dingin basah
: Klien tampak menanyakan masalah klien ke dokter
  

S. Klien mengatakan segala keperluannya dibantu karena oleh dokter tidak boleh bergerak.

O : Klien tampak segala keperluannya dibantu istrinya seperti makan, minum BAB,BAK dll.
: Skala AKS = 0



S : Klien mengelun nyeri dada bila untuk batuk
O: Klien tamapak kalau batuk tidak terlalu keras, tampak memegangi dadanya.
: Klien tampak dian menyeringai.
: Nadi 92 x/menit.
: Skala nyeri = 2

S: Klien mengatakan napasnya sesak lagi.

O : Klien tampak napasnya cepat memakai pernapasan perut (RR = 30 x/menit).
: Tampak ada bantuan otot pernapasan sternokleidomastoid.
: Terpasang oksiegen 2 l/menit
: Posisi klien tredenlenbeg (head down).
: Batuk darah ± 200cc.




S: Klien mengatakan baru saja batuk darah ± 1/3 gelas besar.

O : Klien kedaaan posisi tredelenbeg (head down)
: Di mulut masih ada bekas darah.
: Klien tampak batuk sambil mengeluarkan darah.
: Sampai jam 10.00 WIB darah yang dikeluarakan ± 200 cc
=  Kurang akurat informasi yang diterima
= Pendidikan klien
= Stress


Fisiologi         Emosional         Kognitip
- nadi cepat     - sering
- Diaphoresis   - takut         menanyakan


Ansietas



-Klien dengan dx. TB paru dengan hemamptoe.
- Dapat advis dokter tidak boleh bergerak


Segala kperluannya dibantu oleh istrinya seperti makan, minum BAB,BAK dll.


Sindrom perawatan diri


Di alveoli terjadi inflamasi, kalsifikasi, eksudasi, nekrosis, dan akhirnya terjadi kavitasi

Batuk dengan tekanan keras pembuluh darah arteri pulmonalis pecah

Batuk darah               Merangsang ujung 
                                   saraf terbuka

Nyeri


                  Inflamasi      


Fibrosis                 disebar oleh limfe
                                                                                       Timbul jar. Ikat sifat                 Elalastik & tebal.
                                                         
                                                Alveolus  tidak
            kembali saat   ekspirasi         
                                          
                                                            Gas tidak dapat                                   berdifusi dgn. Baik.

                                                                Sesak



     Gangguan pertukaran gas





Adanya inflamasi


Fibrosis


Kalsifikasi
                                 - Batuk

Eksudasi                     - Spuntum
                                     Pururlen
                              
Nekrosisi/perkejuan


Kavitasi     ----------------  Hemoptisis                 



Bersihan jalan napas tak efektif
Ansietas













Sindrom perawatan diri










Nyeri










Gangguan pertukaran gas

















Bersihan jalan napas tak efektif










RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

Diagnosa Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
Tujuan : Kebersihan jalan napas efektif (1 hari).
Kriteria hasil :
Ãœ  Klien tidak ada suara napas tambahan.
Ãœ  Klien mencari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara bila diindikasikan.
Ãœ  Klien minum banyak ( 1500 - 2000 cc)untuk menurnkan kekentalan sekret.

Rencana Tindakan :

1.       Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk agar tidak keras-keras..
Rasional :  Batuk yang keras menyebabkan perdarahan pembuluh adrah pada pulmonal.
2.      Lakukan pernapasan diafragma.
Rasional : Pernapasan diafragma menurunkan frek. napas dan meningkatkan ventilasi alveolar.
3.      Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
Rasional :  Pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien.
4.      Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi.
Rasional ; Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis.
5.      Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
Rasional : Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah bau mulut.
6.      Jelaskan pada klien dan keluarga mematuhi anjuran dari dokter dan perawat : seperti menghindari makanan yang menyebabkan batuk, serta bau-bauan.
Rasional : Dengan informasi yang jelas klien diharapkan dapat bekerja sama dalam pemberian terapi.
7.   Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
Dengan dokter, radiologi  dan fisioterapi.
Pemberian obat transamin 3 x 1 amp., codein 3 x 1 tab, posisi tredelenbeg (head down)
Rasional : Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas perdarahan klien dari batuk darahnya

Diagnosa Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
Tujuan : Pertukaran gas efektif (1 hari).
Kriteria hasil :
Ãœ  Klien mengetahui penyebab dari batuk daraha
Ãœ  Klien tidak sesak napas lagi ( R = normal)
Ãœ  Tidak memakai oksigen tambahan.

Rencana tindakan :
1.      Berikan posisi yang  nyaman, sesuai yang diindikasikan oleh dokter.
Rasional : Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpsnsi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit.
2.      Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
Rasional ; Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia.
3.      Berikan Oksigen sesuai advis dokter 2 l/menit
Rasional ; dapat mengurangi sesak napas / menambahi kekurangan oksigennya.
4.      Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan jelaskan tentang etiologi /faktor pencetus adanya sesak..
Rasional : Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
5.      Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
Rasional : Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas.
6.       Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
Dengan dokter, radiologi  dan fisioterapi.
Pemberian antibiotika.
Rasional : Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.

74 komentar:

  1. inilah cara herbal untuk membantu proses penyembuhan keluhan penyakit fatty liver , bisa anda simak
    di obat herbal fatty liver. kini hadir obat lipoma tradisional yang hadir dari bahan herbal yang lebih komplit. Produk Green World yang di jadikan sebagai pengobatan herbal ginjal bocor

    BalasHapus

  2. After I visited this page, and I read, it turns out the information presented in this article is very useful. Good and keep going

    Obat Kencing Batu Di Apotik
    Obat Asam Lambung Tinggi Di Apotik
    Nama Obat Hepatitis Di Apotik
    Obat Radang Usus Di Apotik
    Obat Kudis Yang Ada Di Apotik

    BalasHapus
  3. Thanks for the information presented on your website
    Very in waiting for other information

    obat kista coklat manjur
    obat tuba fallopi tersumbat
    obat pasca keguguran tanpa kuret

    BalasHapus
  4. You have really shared a informative and interesting blog post with people
    Agen Resmi Jelly Gamat QnC kota Cirebon

    BalasHapus
  5. The latest information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
    Terimakash..success always everything..salam know

    obat herbal kelenjar tiroid ampuh
    obat kanker lidah tradisional
    obat kaku leher dan tegang

    BalasHapus
  6. Thanks for the information presented on your website
    Very in waiting for other information

    pantangan makanan kanker otak
    walatra berry juice
    obat pengapuran tulang belakang

    BalasHapus
  7. Good morning and how are you gan !!
    The information that you share is very useful for us, and if we can improve it more so, more visitors interested in reading this artikell. And we also want to ask permission to provide information about health, which may be useful also for you.
    Kenali Tanda dan Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diwaspadai
    Apakah Penyakit Kelenjar Getah Bening Bisa Menular ?
    Apakah Penyakit Kanker kelenjar Getah Bening Bisa Sembuh Total ?
    Kenali Ciri-ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Pada Anak
    Muncul Benjolan Di Belakang Telinga Apakah Berbahaya ?

    BalasHapus
  8. Tetap bekerja keras untuk hasil yang lebih baik dan yakinlah bahwa apa yang kita kerjakan saat ini dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil suatu saat nanti.
    Cara Mengobati Kolesterol
    Cara Mengobati Jantung Koroner

    BalasHapus
  9. good information, do not forget to visit also our article
    Cara Menyembuhkan Mata Merah Dengan Madu

    BalasHapus
  10. thanks, the article you made is very interesting
    http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/

    BalasHapus
  11. http://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/


    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/

    BalasHapus
  12. Thanks, your article is very helpful
    https://tokoherbalnesv.blogspot.com/2018/08/nesv-herbal-solusi-masalah-kewanitaan.html

    BalasHapus
  13. Thanks for the information presented on your website
    Very in waiting for other information

    manfaat jahe untuk bronkitis
    cara mengatasi bronkitis kambuh

    BalasHapus
  14. Your article is very satisfying and very good, I'm proud of you.

    Gejala dan Komplikasi Infeksi Lambung

    BalasHapus
  15. The article you created is very useful and very helpful.

    Umpan Ikan Nila Garung

    BalasHapus
  16. Thank you because your article is very helpful in doing the task.

    Essen Ikan Patin Malam Hari

    BalasHapus
  17. I really like the information you convey, it's very useful. Thanks

    Tips Jitu Membuat Rangkaian Pancing Ikan Bawal

    BalasHapus